'>

Rabu, 04 Mei 2016

Budidaya belut di drum bekas bisa sukses

Budidaya Belut dalam drum bekas

Melihat bentuk fisik belut yang licin dan seperti ular membuat banyak orang merasa seram melihatnya, tapi perlu diketahui bahwa belut merupakan makanan yang mengandung protein tinggi dan gurih, budidaya belut bukan hal yang sulit dilakukan salah satunya Budidaya belut dengan menggunakan drum bekas sudah menjadi pilihan favorit bagi pengusaha belut dengan lokasi yang terbatas dengan modal yang lebih kecil.



Tahap persiapan.
Pilihlah drum yang terbuat dari plastik, ada baiknya tidak menggunakan drum besi, karena akan mudah berkarat, drum yang sudah dibersihkan diberi lubang pada sisi drum berbentuk persegi panjang dan sisakan 5 cm di bagian kiri dan kanan drum. Letakkan drum ditempat yang aman, pasangkan pengganjal/tumpuan agar drum tidak menggelinding. Buat peneduh diatas drum untuk menghindari intensitas terik matahari terkena langsung ke permukaan drum.
Masukkan tanah kedalam drum hingga mencapai 30-40cm, kemudian masukkan air hingga tanah becek namun tidak tergenang, kemudian masukkan EM4 sebanyak 4 botol kedalam drum dan aduk tanah sebanyak 2 kali sehari selama 2 hari hingga tanah gembur ( jika anda menggunakan lumpur dari sawah, anda tidak perlu melakukan proses ini)
Pembuatan Bokashi yang berasal dari jerami padi 40%, pupuk kandang 30%, dedak(bekatul) 20%, potongan batang pisang 10% dan tambahan bahan bokashi adalah EM4, air sumur dan larutan gula sebanyak 1 liter dari  250 gram gula pasir.

Cara membuat bahan bokashi :
Cacah jerami dan batang pisang, kemudian keringkan hingga mudah rapuh. Kemudian campur bahan ini dengan bahan pokok lainnya hingga merata  akan tetapi jangan terlalu basah. Tutup media dengan karung goni selama 4 -7 hari, bolak-balik agar tidak membusuk.
Setelah bahan bokashi telah jadi, campur kedalam drum, kemudian isi air hingga ketinggian 5 cm, dan biarkan hingga terdapat plankton dan cacing (1 minggu ) salama proses ini drum tidak perlu ditutup.
Kemudian keluarkan air dari dalam dan ganti dengan air yang baru dengan ketinggian yang sama. Masukkan ikan-ikan kecil dan tumbuhan air berukuran sedang hingga menutupi ¾ dari permukaan. Masukan vetsin secukupnya untuk merangsang nafsu makan belut, dan biarkan selama 2 hari.
Tahap penyemaian
Setelah media tersebut sudah selesai, masukkan bibit belut dengan ukuran 2 kg = 80-100 ekor/kg
  
Tahap pemeliharaan
Pemberian pakan harus dimulai  pada hari ketiga setelah proses penyemaian, dengan jumlah pakan tidak melebihi 5% dari bobot belut, dan dilakukan pada sore hari karena belut akan makan pada malam hari. untuk pengaturan air harus diperhatikan dan ketika mengganti air harus  hati-hati agar jangan sampai menyebabkan media terbawa arus keluar
Rawatlah tumbuhan air agar tetap terjaga, karena berfungsi menjaga kelembaban dan melindungi belut dari kepanasan. Berikan EM4 sebanyak 2-3 kali sehari dengan dosis ½ sendok teh yang dilarutkan dengan 1 liter air, EM4 adalah sebagai bahan penetralisir sisa makanan dan bertujuan untuk menghindari bau. Hindarkan drum dari hama maupun predator pemangsa seperti lumut, tanaman liar atau ayam dsb.

 Tahap Panen
Panen dilakukan setelah 3-4 bulan setelah benih disemai, agar bisnis ini dapat berkesinambungan anda dapat melakukan penyemaian pada media (drum lain) setiap bulan (sesuaikan dengan permintaan pasar) artinya anda akan panen setiap bulannya jika anda menyemai setiap bulannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar